Hari ini saya happy, bukan happy karena mau wisuda bukan, tapi karena pilkada sudah selesai. Nah kalau pemenangnya siapa yang kalah siapa ini saya agak kurang happy hahaha. Ijinkan saya ber opini seperti biasa ya, maklum saya gak punya panggung untuk ini, cie gitu hahaha.
Kenapa saya happy? Twitter sudah mulai kembali
rame, sudah waras kembali. Orang-orang sudah berhenti nge kafir-kafirin sesama
muslim, jenazah sudah mulai ada yang mandiin konon katanya kemarin ada
larangan. Suruh mandi sendiri jenazahnya mungkin, saya gak tau sapa yang bikin
issue itu saya gak tau apa yang mereka fikirkan. Twitter sudah mulai banyak
yang lempar joke, saya happy banyak orang curhat saya happy dari pada banyak
orang lempar issue sara dan hal negative lainya. Orang-orang sudah mulai
“baik”, karena pilkada sudah berakhir.
Ngomongin yang sedang rame di twitter, ada akun
motivasi pernikahan yang sangat ingin banget saya bahas di sini. Ternyata ada
salah satu podcast dari Iqbal Podcast Subjective secara
kebetulan ngebahas sedikit tentang ini. Ada beberapa orang mengangap pernikahan
itu mudah untuk dijalani tetapi ada juga pihak yang menganggap menikah itu hal
yang sangat menakutkan. Menarik sih, tetapi kadang apa yang kita fikirkan tidak
sesuai dengan apa yang orang lain fikirkan dan kita harus jaga itu. Ada bit
yang menurut saya “merugikan” seorang wanita. “jadi kalau kalian tidak punya
cukup duit, segera menikah biar ada orang yang menafkahi kamu”, kurang lebih
seperti itu. Mungkin banyak orang yang berfikiran seperti itu, dan saya pun
juga tidak asing dengan issue seperti itu sih. Mungkin pemikiran mereka akan
lebih baik segera punya suami di usia sangat muda karena tuntutan keluarga,
bisa juga sudah tidak ada niatan untuk mengejar passion mungkin, atau malah
menjadi ibu rumah tangga menjadi passion dia bisa saja. Itu pandangan saya
tentang seorang wanita yang memutuskan untuk mengejar itu. Tapi, saya respect
seorang wanita yang mengejar karir dari pada memutuskan untuk menikah muda. I’m
totally support someone who does it.
Wanita jaman sekarang punya hak penuh untuk
berkarir tidak melulu hanya di rumah ngurus anak kan. Banyak kok orang yang
berkarir tapi juga ngurus rumah tangga itu banyak. Saran ya buat wanita yang
buru-buru ingin nikah, kalian tidak punya cita-cita? Ya minimal passion lah.
Kejar dulu dunia yang sebenter ini, minimal coba dulu lah hal yang kamu suka.
Sukur-sukur bisa ngebahagian keluarga dulu, minimal ngebahagiain diri sendiri
dengan hasil kerja keras sendiri bukan mengharap pangeran berkuda yang jemput
dan mengajak berkuda secara instant. Wanita harus punya karir yang bagus,
jangan hanya dirumah dan nunggu suami pulang. Jujur saya prefer wanita yang mau
struggling bareng sih, susah seneng di create bareng dinikmati bareng, dan
menurut saya itu bakalan keren sih.
Saya butuh waktu kurang lebih sepuluh tahun
untuk berani memutuskan, oke kita harus menikah. Bukan masalah sudah terlalu
lama pacaran dan harus menikah, tapi karena kami memberi kesempatan satu sama
lain untuk saling berkembang. Saya sudah memberi kesempatan dia untuk
mendapatkan karir sesuai jurusan dia dan saya juga disupport untuk
menyelesaikan pendidikan saya yang lebih tinggi dari sebelumnya. Kami sudah
sama-sama kerja tetapi kami tidak buru-buru untuk menikah, tapi kami memutuskan
untuk menikah karena kami sudah merasa kami bisa menjalankan rumah tangga
yang akan kita jalani kedepan, kami sudah merasa (minimal) sudah cukup untuk
melalui apa yang sudah kita perjuangkan selama beberapa tahun belakang ini.
Saya paling tidak suka dengan orang yang tidak mau melihat background seseorang menentukan sikap. Maksud saya begini, kita tidak pernah tahu alasan seseorang untuk beda dari kita tapi kita langsung judge dengan A B C tanpa melihat seberapa tebel layer yang harus di ambil. Seperti nikah tadi, ada sekelompok orang yang pro nikah muda dan ada sebagian yang tidak mau nikah dulu deh ngejar passion dulu gitu. Tapi, kalau boleh saya berpendapat mending karir dulu baru menikah.
Saya paling tidak suka dengan orang yang tidak mau melihat background seseorang menentukan sikap. Maksud saya begini, kita tidak pernah tahu alasan seseorang untuk beda dari kita tapi kita langsung judge dengan A B C tanpa melihat seberapa tebel layer yang harus di ambil. Seperti nikah tadi, ada sekelompok orang yang pro nikah muda dan ada sebagian yang tidak mau nikah dulu deh ngejar passion dulu gitu. Tapi, kalau boleh saya berpendapat mending karir dulu baru menikah.
Sekali lagi ini adalah opini pribadi saya, saya
nulis buat saya sendiri dan kalau kalian suka semoga ini bisa membantu untuk
menentukan arah kalian ke hal yang lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar